Translate

Minggu, 08 Juli 2012

Hati yang Kepincut Social Media (Socmed)


Social Media, yak itulah benda yang saat ini sepertinya dinomor satukan oleh banyak manusia. Twitter, Facebook, Plurk, My Space, etc, dll, dsb secara sadar atau nggak sadar telah jadi benda pertama yang tau isi hati kita. Gimana nggak, setiap kejadian yang kita alami mesti kita tulis di situ, bahkan agak galau ketika ada hal penting yang harus di share tapi pulsa paketan internet lagi habis. Nah lo? Pasti bawaannya nggak enak makan dan nggak enak tidur.
Sekarang, siapa sih yang nggak punya akun Socmed (Social Media)? Mungkin 90% manusia di dunia ini punya, yah terlepas dari aktif atau tidaknya. Bahkan, di daerah Jogja ada abang tukang becak yang memanfaatkan Socmed sebagai media untuk memuluskan usaha becaknya, dan yah terbukti bisnisnya benar-benar berjalan mulus.  Karena saking banyaknya pengguna Socmed, kadang kita agak sulit untuk menemukan seseorang yang kita maksud di dunia maya, sering salah orang. Ya iyalah, dalam satu kecamatan aja yang punya nama Bambang bejibun, apalagi ini konteksnya ‘dunia’.

Kondisi ini masih ‘mendingan’ jika sang empunya akun menulis profil mereka secara benar, yak BENAR. Menulis username, lokasi, dan bio sesuai dengan aslinya sangat memudahkan orang lain yang ingin berteman di dunia maya. Please oh please, sudah seharusnya seseorang bangga akan namanya, karena nama adalah doa (ehem). Kenapa nulis nama asli di akun Socmed begitu sulit? Berikut ini adalah beberapa kategori  nama profil Socmed yang sering keliweran:

  1. Nama yang ditulis dengan huruf besar-kecil, angka dan simbol-simbol yang ya iyalah sama sekali nggak kebaca.
  2. Nama yang ditulis dengan memperlihatkan kalau orang tersebut lagi kasmaran, misalnya Putri Cayank  Si Nduts, kali ini geli banget ngebacanya, hadeeeh. -____-"
  3. Parahnya lagi, ada nama akun yang sering-sering diganti sesuai dengan suasana hati. Contohnya, Putri Cenank Cellaluh (nama akun sebelumnya), satu jam kemudian diganti dengan  Putri Cukagh Makan Coklad, besoknya ganti lagi menjadi Putri Suk4gh waRna Ijo, etc. *mimisan -___-.
  4. Dan masih buanyak lagi.

Nama-nama akun tersebut hanyalah sebagai contoh. Mohon maaf jika ada kesamaan nama akun yang saya tulis dengan nama akun salah satu dari anda. Mohon maaf juga jika adayang tersinggung, ini hanya sebagai contoh.

Oh ya satu lagi yang paling urgent, FOTO PROFIL. Nah lo? Sering kan ya kita ketemu akun yang foto profilnya pake foto-foto orang lain. Biasanya sih public figure, dan public figure yang sering kepake fotonya adalah para artis. Suka pingin ketawa ngakak kalo tau soal ini, apa krisis rasa percaya diri udah segitu parahnya? Ya iya sih memang Socmed punya tujuan “biar fun” tapi kan juga ada batesnya. Yang ‘freak’ adalah ada yang sengaja pake identitas orang lain dan bikin akun palsu yang isinya merugikan, waduh! Cybercrime.

Selain itu pilihlah foto-foto yang sekiranya sesuai dan PANTAS di unggah. Resolusi jelas, nggak kebanyakan ornament sehingga wajah nya sama sekali nggak kelihatan, tidak berpose super aneh yang bisa merubah aksen wajah secara total sehingga orang lain sulit mengenalinya dan tentunya sopan biar nggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Socmed boleh menjadi benda pertama yang tau isi hati kita. Tapi jangan sampe slogan “Socmed mendekatkan yang jauh dan sekaligus menjauhkan yang dekat” jadi quotes favorit kita. Interaksi sosial secara langsung itu juga tetap sangat penting. Yaaah jangan sampe kita lagi rame-rame ngumpul bareng temen, tapi semuanya lagi sibuk pegang BB, dan UPDATE STATUS -____-.

Kalo mau update status dikira-kira dulu mana yang layak untuk di-share, jangan terlalu sering mencerca  orang di Socmed, syukur-syukur yang kita share itu bisa berguna bagi pengguna Socmed lainnya. :) Ya okelah, mungkin ada yang berpendapat bahwa itu adalah hak seseorang untuk mendayagunakan akun Socmed mereka. Tapi kan ada pengguna Socmed lain yang nggak mau tiba-tiba sakit mata setelah baca timeline yang annoying.

Okey, udahan dulu yaaaa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar